Implementasi Teknologi Informasi di Perpustakaan: Representasi dalam Film Indonesia Era 2000-an

  • Nina Mayesti Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia
  • Aprinus Salam Pusat Studi Kebudayaan Universitas Gadjah Mada
  • Ratna Noviani Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada
Keywords: teknologi informasi, perpustakaan dalam film, film Indonesia, representasi

Abstract

melihat gambaran implementasi teknologi informasi di perpustakaan. Film Indonesia
di era 2000-an menjadi objek yang menarik untuk dikaji dan dikaitkan
dengan perkembangan dunia perpustakaan di era milenium ketiga. Artikel ini
mengkaji implementasi teknologi informasi di perpustakaan yang direpresentasikan
dalam 5 (lima) judul film Indonesia yang rilis pada era tahun 2000-an.
Menggunakan paradigma kajian budaya dan media, penelitian ini mengkaji
babak-babak dalam film tersebut yang menampilkan adegan berlatar perpustakaan
yang memuat gambaran implementasi teknologi informasi. Metode
yang digunakan untuk menganalisis sumber data adalah Analisis Wacana
Kritis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa representasi perpustakaan dalam
film-film Indonesia yang dikaji masih dipengaruhi wacana mengenai perpustakaan
tradisional. Wacana tersebut masih terus menerus direproduksi dan
dikukuhkan melalui representasi dalam film. Tidak ada upaya pembaharuan
wacana mengenai perpustakaan digital atau perilaku pengunjung yang sesuai
dengan era milenium ketiga. Kalaupun ada komputer atau perangkat teknologi
yang muncul dalam latar, nampak sebatas simbol untuk memperkaya unsur
dekoratif film. Keberadaan teknologi dan budaya digital yang sudah menjadi
bagian dari perpustakaan, ternyata tidak dianggap sebagai hal yang penting

References

Creswell, J.W. (2015). Penelitian kualitatif & desain riset: memilih di
antara lima pendekatan.(3rd ed.). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Friedrich, R. [et.al.]. (2010). The rise of generation C: implications for
the world of 2020. Booz & Company. media_uploads/Rise_Of_ Generation_C .pdf> (diakses 10 April
2012).
Given, L.M. (2008). The Sage encyclopedia of qualitative research methods.
California: Sage Publication.
Hall, S. (2013). The work of representation. In Representation. 2nd ed.
Hall, S., Evans, J., Nixon, S. (Eds). London: Sage Publication.
Kress, G. & van Leeuwen, T. (2006). Reading images: the grammar of
visual design. (2nd ed.). London: Bloomsbury Academi.
McCallum, S., 2003, 40 Years of Technology in Libraries: A Brief History
of the IFLA Section on Information Technology, 1963/64 – 2003.
a-brief-history-of-the-ifla-section-on-information> (diakses
09 April 2017).
Radford, G. & Radford, M. L. (2001). “Libraries, Librarians, and the Discourse
of Fear.”. The Library Quarterly: Information, Community,
Policy, 71(3), hal. 299-329.
Raish, M. (1993). Librarians in the movies: an annotated filmography.
Retrieved from http://emp.byui.edu/ RAISHM/films/introduction.
html.
Standar Nasional Perpustakaan (SNP) Bidang Perpustakaan Sekolah
dan Perpustakaan Perguruan Tinggi, 2011, Jakarta: Perpustakaan
Nasional RI.
Wodak, R. (2009). “What CDA is about - a summary of its history, important
concepts and its developments”. In Wodak, R. & Meyer,
M. (Eds). Methods of critical discourse analysis. 2nd ed. London:
Sage.
Yaacob, R. A. (2004). Competencies for Information Professionals in the
Digital Era: Issues, Opportunities, and Challenges uum.edu.my/ 2305/1/Drray-Pwork.pdf> (diakses 3 Februari 2016)
Published
2017-12-29
How to Cite
Mayesti, N., Salam, A., & Noviani, R. (2017). Implementasi Teknologi Informasi di Perpustakaan: Representasi dalam Film Indonesia Era 2000-an. LIBRARIA : Jurnal Ilmu Perpustakaan Dan Informasi, 7(2), 87 - 98. Retrieved from https://fppti-jateng.or.id/libraria/index.php/lib/article/view/49